Wednesday, May 22, 2013

Dokter Seribu yang Berhati Mulia


Hi, sobat Coffee Break !

Dalam suatu kehidupan ini, kadang kita temukan orang yang mengalami kesusahaan atau kesulitan dalam berbagai hal. Tentu, kita sebagai manusia patut menolongnya dengan tanpa mengharapkan suatu imbalan atau pamrih. Nah, sobat Coffee Break, jika anda yang berprofesi sebagai dokter atau keinginan anda yang bercita - cita menjadi dokter, anda seharusnya meniru seorang dokter  yang melakukan suatu perbuatan yang mulia dan selalu menolong orang yang kesusahan. 

Dokter tersebut ialah, F. X. Soedanto. Dia adalah seorang dokter mulia yang bertugas di wilayah kecamatan Abepura, kota Jayapura, propinsi Papua. Selama 32 tahun, dia  melayani pasiennya yang datang kepadanya, dan  mengenakan tarif dengan  hanya Rp. 1000, 00  untuk warga asli Papua dan Rp. 2000, 00 untuk warga selain warga asli Papua.  Selain itu, dia juga menerima pasien yang hanya memberikan ucapan terima kasih sebagai balasannya. Karena kebaikannya dan ketulusan hatinya dengan menerima Rp. 1000, 00 kepada setiap pasien yang datang kepadanya, dia dijuluki sebagai "  Dokter Seribu ". Bahkan dia rela dan ikhlas tidak dibayar, jika ada pasien yang tidak mampu membayar.

Dokter Soedanto yang sedang melayai pasiennya

Salah seorang pasien yang selalu berobat kepada dokter Soedanto, mengatakan bahwa dia adalah seorang dokter yang mulia, hanya dengan mengenakan tarif seribu rupiah saja, yang merupakan tarif yang sangat murah baginya dan warga Papua. Bahkan, dengan perbuatan mulia dari dokter ini, dia cepat sembuh dari sakitnya. Selain itu, sudah seharusnya para dokter, mulai menirukan perbuatan mulia ini seperti yang  dilakukan oleh dokter Soedarto ini. 

 Dokter seperti Pak Soedanto ini, memang perlu kita butuhkan untuk membantu masyarakat  miskin yang memerlukan biaya perobatan yang murah dan terjangkau. Mahalnya harga  biaya utnuk berobat, sudah cukup membuat masyarakat  tidak mampu lagi  untuk  menjangkau biaya berobat yang murah, disamping akan kebutuhan bahan pokok yang mahal. 

Kita berharap semoga dikemudian hari, ada dokter Soedarto lainnya yang melakukan perbuatan yang mulia kepada semua orang, seperti yang dilakukan dokter Soedarto  di Papua.



Yuks, sobat Coffee Break, saksikan liputan Kehidupan Dr. Soedanto dalam aktivitas sehari - harinya sebagai dokter !!















                                             








Friday, May 17, 2013

Katakan Woow, pada Labu Raksasa

Labu atau waluh ( orang jawa menyebutkan labuh sebagai waluh ) adalah buah kuning nan besar yang berbentuk bulat atau memanjang ini, mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan mengandung vitamin C, vitamin A, beta karoten yang bermanfaat menjaga ksehatan mata dan meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Pada umumnya berat labu sekitar 5 - 10 kg. Tapi sobat coffee break,  di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang, ada Waluh yang beratnya mencapai 69,30 Kg, dengan panjang 72 cm serta keliling 176 cm. Waluh ini bukanlah waluh sembarangan, melainkan waluh hasil dari pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh bidang pembenihan PT Tunas Agro Persada. Harus katakan wooow, ya sobat coffee break !!!

Labu raksasa ini, kemudian didaftarkan ke Museum Rekor Indonesia ( MURI ) dengan labu yang berukuran besar dan raksasa dengan nomor rekor 5958. Tenyata, rekor ini mengalahkan berat labu sebelumnya yang mencapai 59 kg.  Keunikan dari labu raksasa ini yaitu merupakan hasil persilangan labu - labu lokal asli Indonesia dan hal ini membuktikan bahwa labu lokal Indonesia mempunyai kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan kualitas labu impor lainnya. Ehm, kita harus bangga dan mencintai produk asli negara kita, loh !!!

Menurut Dwi Kartika Ghazali selaku kepala bidang pembenihan yang juga mengepalai penelitian tersebut mengaku, waluh raksasa tersebut diberi nama “W01” yang menujukan penelitian pertama dan Waluh raksasa ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama dua tahun dengan mengunakan sistem pemuliaan tanaman dan persilangan. Tidak hanya sekali uji coba, namun sampai lebih dari tujuh kali percobaan. 

Diapun juga menambahkan  meskipun ukurannya buahnya besar, namun kualitas rasanya akan manis hal ini disebabakan menggabungkan beberapa gen labu yang manis. Selain itu, umurnya pendek dan waktu yang digunakan untuk mencapai masa panennya hanya membutuhkan waktu empat bulan dibandingkan labu lainnya yang memerlukan waktu enam bulan

Menurut Direktur Utama PT Tunas Agro Persada Bobby Sasono Robin mengatakan bahwa berbagai tanaman buah - buahan seperti melon, semangka, dll dapat dikembangkan dengan mengembangkan bibit yang unggul seperti labu raksasa dan dengan diciptakannya kreasi ini, tentu dapat membantu dan menguntungkan para petani.   


Labu raksasa, produk asli Indonesia

Sumber :
http://www.sindonews.com dengan perubahannya.